Analisis & kesimpulan lagu Hindia Secukupnya Teori Ferdinand De Saussure

Nama : Shahzada Mawla Daneshara

Kelas : R4B

Npm : 2022

ANALISIS LIRIK LAGU BASKARA PUTRA - HINDIA (SECUKUPNYA) MENGGUNAKAN SEOMITIKA FERDINAND DE SAUSSURE.

Abstrak

Analisis lirik lagu 'Secukupnya' karya Hindia menunjukkan bahwa lirik lagu ini secara keseluruhan menyampaikan pesan kepada penikmat musik di tanah air agar lebih kuat menjalani kehidupan dan 

berdamai dengan diri sendiri dan keadaan. lirik lagu 'Secukupnya' memiliki makna pada setiap baitnya, yang mudah dipahami tetapi mengandung artian yang sangat luas. Lirik lagu ini berisi tentang beberapa pesan yang disampaikan Hindia/Baskara Putra kepada pendengarnya untuk lebih berdamai dengan diri sendiri, tidak menyalahkan diri sendiri dan keadaan, jangan terlalu ambisius dan pasrahkan hasilnya kepada yang kuasa.

Selain itu, makna yang disampaikan melalui lirik lagu ini adalah untuk memotivasi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, bukan untuk menyerah pada keadaan. Salah satunya dengan melakukan perubahan yang dapat mengubah kehidupan menjadi lebih baik. Selain itu, lirik lagu ini juga memberikan pesan motivasi untuk tidak menghabiskan waktu memikirkan apa yang terjadi esok hari dan menyesali apa yang telah terjadi. Sabar nikmati prosesnya dan maafkan apapun yang terjadi. Kuncinya hanya moderasi dalam menjalani hidup. 


Semiotika Ferdinand De Saussure

 Ferdinand de Saussure (1857-1913) memaparkan semiotika di dalam Course in General Lingustics sebagai “ilmu yang mengkaji tentang peran tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial”. Implisit dari definisi tersebut adalah sebuah relasi, bahwa jika tanda merupakan bagian kehidupan sosial yang berlaku. Ada sistem tanda (sign system) dan ada sistem sosial (social system) yang keduanya saling berkaitan. Dalam hal ini, Saussure berbicara mengenai konvesi sosial (social konvenction) yang mengatur penggunaan tanda secara sosial, yaitu pemilihan pengkombinasian dan penggunaan tanda-tanda dengan cara tertentu sehingga ia mempunyai makna dan nilai sosial


Analisis semiotika

Lagu "Secukupnya" oleh Hindia merupakan lagu ke-8 dalam album "Menari denganBayangan" yang ditulis oleh Hindia sendiri. 

Lirik lagu ini menggambarkan pentingnya kesehatan mental dan mengajak pendengarnya untuk tidak menyerah pada masalah hidup.

 Lagu ini mengandung pesan tentang penerimaan, kekuatan untuk bangkit, dan ketahanan mental dalam menghadapi tantangan. 

Berikut ini merupakan gambaran adegan yang merepresentasikan kesehatan mental pada lirik lagu “Secukupnya” di analisis menggunakan metode semiotika Ferdinand de Saussure.


Saussure meletakkan tanda dalam konteks komunikasi manusia dengan melakukan pemilahan antara apa yang disebut penanda (signifier), petanda (signified) dan signifikasi (signification). 


Lirik lagu Hindia

Aspek Penanda (Signifier) 

Kapan terakhir kali kamu

dapat

tertidur tenang?

(Renggang)

Tak perlu memikirkan tentang

apa yang akan datang

Di esok hari


Aspek Petanda (Signified)

Pada bait ini memperlihatkan banyak hal yang dipikirkan manusia modern yang dapat menimbulkan perasaan tidak tenang dan berdampak pada kualitas tidur. 

Bait ini sesuai dengan yang kebutuhan rasa aman. Memikirkan apa yang akan terjadi esok hari menjadi hal menyeramkan yang ada di kepala menimbulkan rasa cemas. 


Aspek Penanda (Signifier) 

Tubuh yang berpatah hati

Bergantung pada gaji

Berlomba jadi asri

Mengais validasi


Aspek Petanda (Signified)

Bait ini menggambarkan manusia berlomba dengan

manusia lain dengan cara apapun untuk

mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan indah,

tentang manusia

yang mengais pembuktian, dan ketergantungan

pada gaji yang keadaan finansial yang tidak bebas

dalam mengolahnya.


Aspek Penanda (Signifier) 

Dan aku pun tak hadir

Seakan paling mahir

Menenangkan dirimu

Yang merasa terpinggirkan

dunia

Tak pernah adil

Kita semua gagal

Angkat minumanmu

Bersedih bersama-sama


Aspek Petanda (Signified)

Pada bait lirik ini ditegaskan tenang kamu tidak sendirian, fase ini terjadi pada seluruh orang di dunia. Bait ini dengan tidak sadar kita membutuhkan orang lain (faktor

eksternal) untuk memotivasi kita agar berani meninggalkan sumber kesedihan. 

Kamu tidak sendiri merasakan kegelisahan-

kegelisahan yang terjadi dalam hidupmu. Setiap

manusia pasti mengalami kegagalan dan rasa sedih

dan itu adalah hal yang wajar. Bait ini mengajak

kita untuk berani meninggalkan sumber kesedihan,

kecemasan, dan perasaan negatif lainnya yang

berujung pada depresi.


Aspek Penanda (Signifier) 

(ah-ah-ah-ah-ah)

Sia-sia (pada akhirnya)

Putus asa, (terekam pedih

semua)

Masalahnya, (lebih dari yang)

Secukupnya 


Aspek Petanda (Signified)

Segala hal yang terjadi masa lalu bila kamu

mengingatnya membuatmu sedih, yang sudah

terjadi tidak dapat diulang. 


Aspek Penanda (Signifier) 

Putra putri sakit hati

Ayah ibu sendiri

Komitmen lama mati

Hubungan yang menyepi


Aspek Petanda (Signified)

Zaman sekarang hampir semua orang 

memberitahukan kesedihannya. Realitas yang 

terjadi sekarang baik perempuan dan laki laki, dari 

komitmen yang dibangun sudah lama berujung 

selesai, hubungan dengan kerabat yang menyepi 

dan membosankan. 


Aspek Penanda (Signifier) 

Wisata masa lalu

Kau hanya merindu

Mencari pelarian

Dari pengabdian yang terbakar sirna

Mengapur berdebu




Aspek Petanda (Signified)

konsep dari "Wisata masa lalu"

diinterpretasikan sebagai pengalaman buruk

yang tidak diinginkan untuk diulang. Masa lalu

tersebut merupakan titik terendah dalam

hidup seseorang.


Aspek Penanda (Signifier) 

Kita semua gagal

Ambil sedikit tisu

Bersedihlah secukupnya

Ah ah ah ah

Secukupnya kan masih ada

Penggantinya belum waktunya kau bisa

Menjawabnya ah ah ah ah ah secukupnya


Semua yang sirna kan kembali lagi

Semua yang sirna kan nanti berganti


Aspek Petanda (Signified)

"Ambil sedikit tisu bersedihlah secukupnya”

Lirik tersebut mengajarkan untuk tidak terlalu

terikat pada masa lalu yang telah berlalu.

Gunakan masa lalu sebagai pembelajaran dan

kesempatan untuk memperbaiki diri. Biarkan

masa depan berkembang dengan

memberikan ruang bagi kesedihan yang

secukupnya


Kita semua gagal mengambil tisu untuk bersedih secukupnya. 

Ini menggambarkan masa lalu yang gelap, titik terendah dalam hidup yang sulit dilupakan. 


“Semua yang sirna ‘Kan Kembali lagi”,

“semua yang sirna ‘kan nanti berganti”


Arti dari kedua lirik tersebut adalah

semua yang ada di kehidupan ini tidak

ada yang abadi. 

Kehilangan adalah hal biasa dan terjadi.

Meskipun kita kehilangan orang yang

kita cintai, kita perlu percaya bahwa kita

akan mendapatkan penggantinya suatu

saat nanti


Kesimpulan

Lirik lagu “Secukupnya” karya Hindia merupakan sebuah lirik yang di dalamnya terdapat tanda hubungan petanda (signified) dan penanda (signifier).

 Teks lirik lagu merupakan sebuah kesatuan isi antara kumpulan kata-kata, antara kata yang satu dengan kata yang lain saling bekaitan dan tentunya akan memunculkan makna tersendiri bagi para penafsirannya, interpretasi orang yang satu bisa jadi berbeda dengan interpretasi orang lain. 

Lagu "Secukupnya" karya Hindia mencerminkan beberapa masalah kesehatan mentala Dalam setiap baitnya, seperti overthinking, depresi, broken home, quarter life crisis, dan kesehatan mental pada pekerja. Lagu ini diciptakan dengan tujuan memberikan pesan kepada

mereka agar menyikapi semua ini dengan secukupnya, bahwa tidak semua hal harus dilakukan

dengan tergesa-gesa. Lagu "Secukupnya" karya Hindia memiliki pesan-pesan positif yang

menekankan pentingnya self-awareness dalam menghadapi apa pun yang kita alami sebagai

manusia. Contohnya, lagu ini mengajarkan cara melihat dan menghadapi kegagalan,

mengingatkan kita untuk tidak berputus asa, menyarankan agar tidak menyalahkan diri sendiri,

dan mendorong kita untuk memperbanyak keimanan kepada Sang Pencipta. Yang perlu kita

lakukan adalah terus bangkit. 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alasan saya ingin kuliah dkv

Analisis lagu Hindia - Secukupnya