Analisis lagu Hindia - Secukupnya

Nama : Shahzada Mawla Daneshara

Kelas : R4B

NPM : 202246500145


Abstrak

Analisis  lirik lagu 'Secukupnya' karya Hindia menunjukkan bahwa lirik lagu ini secara keseluruhan menyampaikan pesan kepada penikmat musik di tanah air agar lebih kuat menjalani kehidupan dan 
berdamai dengan diri sendiri dan keadaan

lirik lagu 'Secukupnya' memiliki makna pada setiap baitnya, yang mudah dipahami tetapi mengandung artian yang sangat luas. Lirik lagu ini berisi tentang beberapa pesan yang disampaikan Hindia/Baskara Putra kepada pendengarnya untuk lebih berdamai dengan diri sendiri, tidak menyalahkan diri sendiri dan keadaan, jangan terlalu ambisius dan pasrahkan hasilnya kepada yang kuasa.

Pendahuluan

Lirik lagu merupakan media komunikasi yang efektif. Melalui lirik, penyair menggunakan
kreativitasnya untuk menciptakan daya tarik unik dalam lagu tersebut. Permainan bahasa seperti
gaya bahasa, variasi vokal, dan penggunaan kata-kata dengan makna terdistorsi memberikan
keunikan pada lirik. 

Musik dapat menyampaikan pesan tentang
fenomena, masalah, dan topik yang mempengaruhi kehidupan. Mendengarkan lagu-lagu
tentang kesehatan mental dapat membuat pendengar merasa terhubung dan tidak sendirian
dalam perjuangan mereka. Musik memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan-pesan
seputar kesehatan mental, dengan pencipta lagu berbagi pengalaman, memberikan dukungan,
dan meningkatkan kesadaran akan isu-isu tersebut.

Lagu "Secukupnya" menggambarkan masalah sosial individu yang baru memasuki tahap 
awal masa dewasa dan sedang mengalami pendewasaan. Liriknya mencerminkan pertemanan, 
harapan, kekecewaan, aspirasi, dan beban pikiran keluarga yang menjadi perhatian remaja yang 
tumbuh dewasa. Pesan dari Hindia adalah bahwa permasalahan hidup seharusnya tidak 
menghambat kemajuan. Kita boleh merasakan kesedihan, tetapi dengan batasan yang wajar, 
karena kehidupan terus bergerak maju.

Analisis semiotika

Lagu "Secukupnya" oleh Hindia merupakan lagu ke-8 dalam album "Menari dengan
Bayangan" yang ditulis oleh Hindia sendiri. Lirik lagu ini menggambarkan pentingnya kesehatan
mental dan mengajak pendengarnya untuk tidak menyerah pada masalah hidup. Lagu ini
mengandung pesan tentang penerimaan, kekuatan untuk bangkit, dan ketahanan mental dalam
menghadapi tantangan. Berikut ini merupakan gambaran adegan yang merepresentasikan
Kesehatan mental pada lirik lagu “Secukupnya” di analisis menggunakan metode semiotika
Ferdinand de Saussure.

Lirik lagu bait 1

Kapan terakhir kali kamu 
dapat tertidur tenang 
(Renggang)
Tak perlu memikirkan 
tentang apa yang akan 
datang 
Di esok hari
Tubuh yang berpatah hati
Bergantung pada gaji
Berlomba jadi asri
Mengais validasi

Masalah yang ingin tekankan di Bait I adalah Overthinking.
Faktor-faktor seperti keluarga, studi, dan pekerjaan sering memicu
overthinking, Overthinking berasal dari pemikiran negatif dan irasional sehari-hari. Akibatnya,
tindakan overthinking ini cenderung memicu kecemasan, terutama kecemasan terkait dengan
masa depan, Kekhawatiran terhadap pendapatan, potongan
gaji, dan pemecatan tiba-tiba menyebabkan tekanan dan stres. Kekhawatiran tentang keuangan
dan ketidakpastian pekerjaan dapat menyebabkan stres kronis, kecemasan, dan depresi.

Lirik lagu bait 2 

Dan aku pun terhadir
Seakan paling mahir
Menenangkan dirimu
Yang merasa terpinggirkan dunia
Tak pernah adil

"Dan akupun tak hadir seakan paling mahir menenangkan dirimu yang merasa
terpinggirkan dunia". Menggambarkan orang yang menenangkan orang lain meskipun mereka
sendiri memiliki masalah yang sama atau pura-pura bahagia. Sebagai manusia, kita sering
menghadapi masalah namun harus terlihat kuat di depan orang terdekat. Ketika mendengarkan
keluhan orang lain, kita merasa seperti memberikan nasihat kepada diri sendiri. 

Lirik lagu bait 3

Kita semua gagal
Angkat minumanmu
Bersedih bersama-sama
Ah ah ah ah
Sia-sia pada akhirnya
Putus asa terekam pedih semua
Masalahnya lebih dari yang secukupnya

Rasa putus asa terjadi saat seseorang gagal mencapai impian, harapan,
atau cita-cita, membuat mereka kehilangan semangat untuk melanjutkan upaya mencapai
tujuan. 
“Angkat minumanmu” artinya adalah
Selebrasi akan kesedihan yang dirasakan.
lirik “bersedih Bersama sama” dengan
artian kesediahan tidak harus dirasakan
dengan mellow atau kegalauan dan
dihadapi sendirian, jika bisa diselebrasiakan
Bersama orang lain kenapa tidak. 

Lirik lagu bait 4

Rekam gambar dirimu yang terabadikan bertahun silam
Putra putri sakit hati Ayah Ibu sendiri
Komitmen lama mati
 hubungan yang menyepi

“Komitmen lama mati” lirik tersebut mengacu
pada permasalahan keluarga dan
cinta. “Rekam gambar dirimu yang
terabadikan bertahun silam”
merujuk pada seseorang yang sedang Overthinking yang terjadi
dimasa lalu.

Lirik "Putra-putri sakit hati ayah ibu sendiri komitmen
berlama mati hubungan yang menyepi" menggaris bawahi relevansi lirik tersebut dalam konteks
keluarga broken home. Lirik "Rekam gambar yang terabadikan bertahun silam"
menghubungkan dengan overthinking yang menyimpan kenangan traumatik dan
menyebabkan depresi, terutama dari lingkungan dekat seperti keluarga.

Lirik lagu bait 5

Wisata masa lalu
Kau hanya merindu
Mencari pelarian
Dari pengabdian yang terbakar sirna
Mengapur berdebu

konsep dari "Wisata masa lalu"
diinterpretasikan sebagai pengalaman buruk
yang tidak diinginkan untuk diulang. Masa lalu
tersebut merupakan titik terendah dalam
hidup seseorang.

Lirik lagu bait ke 6

Kita semua gagal
Ambil sedikit tisu
Bersedihlah secukupnya
Ah ah ah ah
Secukupnya kan masih ada
Penggantinya belum waktunya kau bisa
Menjawabnya ah ah ah ah ah secukupnya

Semua yang sirna kan kembali lagi
Semua yang sirna kan nanti berganti

"Ambil sedikit tisu bersedihlah secukupnya”
Lirik tersebut mengajarkan untuk tidak terlalu
terikat pada masa lalu yang telah berlalu.
Gunakan masa lalu sebagai pembelajaran dan
kesempatan untuk memperbaiki diri. Biarkan
masa depan berkembang dengan
memberikan ruang bagi kesedihan yang
secukupnya

Kita semua gagal mengambil tisu untuk bersedih secukupnya. Ini
menggambarkan masa lalu yang gelap, titik terendah dalam hidup yang sulit dilupakan. 

“Semua yang sirna ‘Kan Kembali lagi”,
“semua yang sirna ‘kan nanti berganti”
Arti dari kedua lirik tersebut adalah
semua yang ada di kehidupan ini tidak
ada yang abadi. 
Kehilangan adalah hal biasa dan terjadi.
Meskipun kita kehilangan orang yang
kita cintai, kita perlu percaya bahwa kita
akan mendapatkan penggantinya suatu
saat nanti

Kesimpulan

Lagu "Secukupnya" karya Hindia mencerminkan beberapa masalah kesehatan mental
dalam setiap baitnya, seperti overthinking, depresi, broken home, quarter life crisis, dan
kesehatan mental pada pekerja. Lagu ini diciptakan dengan tujuan memberikan pesan kepada
mereka agar menyikapi semua ini dengan secukupnya, bahwa tidak semua hal harus dilakukan
dengan tergesa-gesa. Lagu "Secukupnya" karya Hindia memiliki pesan-pesan positif yang
menekankan pentingnya self-awareness dalam menghadapi apa pun yang kita alami sebagai
manusia. Contohnya, lagu ini mengajarkan cara melihat dan menghadapi kegagalan,
mengingatkan kita untuk tidak berputus asa, menyarankan agar tidak menyalahkan diri sendiri,
dan mendorong kita untuk memperbanyak keimanan kepada Sang Pencipta. Yang perlu kita
lakukan adalah terus bangkit. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alasan saya ingin kuliah dkv

Analisis & kesimpulan lagu Hindia Secukupnya Teori Ferdinand De Saussure