AI (Artificial Intelligence) VS ARTIST
Kajian Seni Rupa Dan Desain
Nama : Shahzada Mawla Daneshara
NPM : 202246500145
Kelas : R4B
Abstrak
Artificial Intelligence (AI) kini banyak dibicarakan publik dimana teknologi kecerdasan ini telah masuk ke dunia desain khususnya di bidang ilustrasi. Penelitian ini dilakukan karena kehadiran AI disebut-sebut akan menggantikan posisi para seniman. Hal ini dilatarbelakangi akibat adanya peristiwa di sebuah penghargaan seni tahunan, Colorado State Fair yang dimenangkan pekerja kreatif yang memanfaatkan kecerdasan buatan bernama Midjourney. Fenomena ini memantik diskusi besar dalam dunia seni visual. Berbagai tanggapan muncul, ada yang pro penggunaan AI sebagai tools desain, ada yang kontra dengan menyebutkan bahwa AI dapat mematikan sektor pekerja kreatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif deskriptif yang dilakukan berdasarkan studi kasus di lapangan. Tujuannya adalah untuk menganalisis tren AI agar dapat memberi manfaat seperti rekomendasi kebijakan dari perusahaan AI terkait standar publikasi, solusi, prosedur sampai pengetahuan untuk mengindustrialisasikan karya hasil AI agar kedepannya tidak ada masalah atau isi plagiasi lainnya di dunia ilustrasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa AI kedepannya akan sangat membantu sebagai tools desain bukan sebagai authority.
Kata Kunci: Artificial Intelligence, Plagiarism, Ilustrasi
Pendahuluan
Belakangan ini tren Artificial Intelligence (AI) banyak dibicarakan publik. Seiring majunya teknologi kecerdasan buatan memang telah merambah berbagai sektor kreatif, mulai dari musik, film, hingga skena seni rupa di berbagai negara dunia, termasuk Indonesia.
Kehadiran AI art yang berbasis algoritma mesin disebut juga akan menggantikan posisi para seniman. Bahkan, belum lama ini sebuah penghargaan seni tahunan, Colorado State Fair berhasil dimenangkan pekerja kreatif yang memanfaatkan kecerdasan buatan bernama Midjourney.
Tak ayal, kemenangan tersebut memantik diskursus besar dalam dunia seni visual, khususnya di kalangan seniman. Sebagian menanggapinya dengan positif bahwa AI dapat bermanfaat bagi mereka, tapi ada juga yang merasa gerah, karena disinyalir dapat mematikan sektor pekerja kreatif.
penggunaan teknologi AI memang marak digunakan dalam berbagai aplikasi. Beberapa di antaranya Chat GPT untuk penyusunan artikel, Dall-E untuk membuat gambar digital, hingga aplikasi komersil Lensa dari Prisma Labs. Lantas, apakah kecerdasan buatan bakal menyingkirkan peran pekerja kreatif di masa depan?
pembahasan
AI atau artificial intelligence merupakan istilah teknologi canggih yang sedang populer pada saat ini. Menurut John McCarthy Artificial Intelligence merupakan ilmu dan teknik komputer yang menciptakan mesin bersifat cerdas terutama menciptakan suatu program.
Ahmad, A. (2017). menyatakanArtificial Intelligence merupakan Kecerdasanbuatan yaitu penggunaan teknik dengan cara kerja meniru kecerdasaan yang dimiliki oleh makhluk hidup bahkan benda mati untuk menyelesaikan suatu persoalan. Artificial Intelligence merupakan salah satu ilmu komputer yang membuat mesin bekerja sebaik yang dilakukan oleh manusia pada umumnya. Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan mesin untuk menyelesaikan suatu persoalan dan dapat mengambil keputusan sendiri. Cara kerja Artificial Intelligence adalah menjalankan suatu tugas dengan menggunakan komputer untuk berpikir seperti manusia. Saat ini Artificial Intelligence sudah banyak digunakan oleh beberapa Negara dan dalam bidang industri hiburan maupun kehidupan sehari-hari,dalam kehidupan seharihari Artificial Intelligence bisa membantu orang seperti menemukan lokasi tujuan yang ingin dikunjungi, Selain itu Artificial Intelligence bisa digunakan untuk membantu keamanan privasi seseorang dengan mengenali wajah. Artificial Intelligence bisa mengarahkan model tanpa harus berada di lokasi. Banyak yang menggunakan Artificial Intelligence untuk kepentingan pekerjaan di ranah dunia hiburan.
Purwanti .S (2013) mengatakan budaya yang trend saat ini adalah budaya korea yang para penggemarnya mengikuti apa yang dilakukan artis mereka. Seperti yang digunakan oleh salah satu Girl Band K-pop yang berasal dari Korea Selatan yaitu AESPA baru-baru ini menggunakan teknologi Artificial Intelligence untuk memperkenalkan artis mereka, Para artis seperti hidup didunia yang sama dengan avatar mereka, berkomunikasi melewati dunia digital. Dalam dunia virtual para member mempromosikan dirinya seperti model aslinya manusia Selain AESPA, ada beberapa grup band yang menggunakan teknologi canggih ini yaitu Gi-DLE yang memanfaatkan Artificial Intelligencenya dengan karakter game online League Of Legends.
Artificial Intelligence yang digunakan dibuat secara mirip dengan model bentuk manusianya. Artificial Intelligence juga bisa berbicara layaknya manusia, model Artificial Intelligence bisa diubah sesuai yang dirancang sehingga avatar yang dibuat menyerupai manusia bahkan bisa membuat alam semesta sendiri di dunia Artificial Intelligence. Artificial Intelligence terus dikembangkan untuk menciptakan kecerdasan seperti manusia. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, gaya hidup masyarakat akan berubah dan terus berkembang dengan melibatkan robot sebagai pendamping kegiatan sehari-hari yang dilakukan masyarakat. Bantuan kecerdasan buatan Artificial Intelligence promosi dengan mudah mencapai target yang dituju. Terutama dalam periklanan Artificial Intelligence membuat iklan menjadi efisien dan efektif serta membangun kreativitas dalam pembuatannya karena tidak memerlukan model aslinya berada ditempat cukup menjalankan software pada perangkat saja.
Saat ini penggunaan Artificial Intelligence di Indonesia masih sangat sedikit yang menggunakannya. perkembangan Artificial Intelligence digunakan untuk periklanan di Indonesia namun baru beberapa kota besar yaitu Jakarta dan Surabaya yang memasang iklan Billboard, bentuk iklan billboard ini berbentuk 3D dan 2D yang bisa menghitung berapa banyak orang yang menonton billboard tersebut. iklan billboard yang digunakan berisi video atau gambar dengan kualitas HD. respon dari audience adalah meningkatnya belanja karena Billboard yang dipasang,ini membuktikan Artificial Intelligence membantu perekonomian terutama di bidang industri periklanan terlebih lagi masa pandemi mengubah tren konsumen dan trend teknologi dalam berbagai hal dimana hampir semua kegiatan dilakukandaring di rumah. Masyarakat dituntut untuk belajar menghadapi perkembangan kemajuan teknologi Di Negara-Negara maju Artificial Intelligence sudah sangat maju dan luas penggunaannya.
Luar Negeri Artificial Intelligence digunakan untuk media periklanan seperti memasang iklan, atau display di tengah kota. Artificial Intelligence juga bisa menentukan iklan yang tepat dipasang dimana tanpa perlu susah payah hanya dengan mengatur softwarenya. Untuk seterusnya trend penyebaran informasi pada marketing periklanan akan berkembang ke teknologi Artificial Intelligence.
1.
Teknologi AI Tidak Bisa Mengolah Emosi
Seniman Andry Boy Kurniawan juga turut buka suara terkait viralnya AI art. Akan tetapi dia mengungkap secanggih apapun teknologi AI dalam membuat gambar, hasilnya tetap 'kering'. Sebab visual yang dihasilkan hanya berdasar algoritma mesin, alih-alih emosi laiknya dibuat manusia. Termasuk lukisan yang dibuat secara manual dengan menggunakan medium cat hingga kuas.
Komentar
Posting Komentar